Tuesday, May 17, 2005

Salon "Senang"

Hari ini saya sepulang dari gym pergi ke salon untuk gunting rambut. Karena rambut saya sudah acak-acakan dan kriwil-kriwil "sexy" tak menentu. Sangat tidak layak sebagai salah seorang "tukang sapu" perusahaan oil service dibilangan segitiga emas jakarta, rambutnya mirip ijuk sapu. Apa lagi saya akan segera kuliah S2 di UI. Saya perhatikan ga ada tuh satu orangpun mahasiswa di UI yang amburadul kayak mahasiswa di ITB. saya pikir sudah saatnya saya berubah sedikit demi sedikit, seperti yang saya katakan di dalam bis P20 sepulang dari membeli buku di pasar senen bersama dinda. Tidak ada salahnya mulai berubah. Apalagi di UI akan sering bertemu.

Di salon tersebut, yang akan mengunting rambut saya adalah seorang laki-laki yang tampak lemah gemulai. Agak nervous juga sih. Tapi Roy Baroes tidak begitu saja menyerah. Saat mendaftar, saya bersamaan dengan seorang laki-laki yang gemulai lain yang juga mendaftar. saya melirik..sebut aja dari golongan BencXXX. Maaf beribu maaf. Tapi jujur aja, Saya agak ngeri dan merinding karena dia melirik-lirik saya. Apalagi saya baru pulang dari gym. Aroma keringat sehabis fitnes amat kentara memancar dari tubuh saya.

Setelah mendaftar saya, diminta untuk dicuci dulu rambutnya. saya pun menuju tempat cuci rambut yang disediakan, duduk setengah bersandar dan mencoba rilek dengan memejamkan mata saat rambut saya di cuci.

Akan tetapi, betapa terkejut hati saya ketika ada yang menyentuh lengan saya dengan lembut. Setelah Saya lirik sedikit, ternyata laki-laki gemulai saat mendaftar tadi juga cuci rambut tepat disebelah saya.secara reflek saya menarik tangan saya dan meletakkannya diatas perut saya sendiri. Lalu saya lebih berkonsentrasi dan berusaha untuk tetap tenang.

Tak lama kemudian, terjadi pembicaraan antara laki-laki gemulai disebelah saya dengan sang pencuci rambut.

Bencxxx :" Disini ada keriting bulu mata juga ya"
Pencuci :" iya, murah loh Mas"
Bencxxx :" Loh, saya manis begini kok di panggil mas? panggil aja Puspa"
Pencuci :" Maaf... "
Bencxxx :" Kalau keriting bulu bawah ada enggak Mbak?"


DEHGGGG!!, tiba-tiba saya menjadi takut sekali. Rasa ngeri menyeruak kedalam dada. Sumpah. Saya takut sekali...perasaan dulu saya tidak pernah setakut ini pas tawuran diacara wisudaan himpunan. Bahkan saya tergolong sangat berani ketika berdemostrasi di depan kampus walau dihalangi oleh tentara dan brimob.
Saya takut sekali.... hiks.. Takut di apa-apain...

1 comment:

menin1_eastwing said...

aku sudah tau sejak lama, lelaki perkasa akan sangat takut dengan lelaki gemulai... liat saja iklan mentos yang merupakan produksi luar negri.. kurang lebih, kau seperti itu juga kan.. tapi coba tanya sama kawan-kawan seperjuangan kita, pasti akan mengalami perasaan yang sama bila itu terjadi pada kita... bukan apa-apa, bro.. aku juga pernah ngacir cuma gara-gara dideketin ama yang begituan.. hiks, juga..