Wednesday, March 02, 2005

Holding On


Semacam kasih sayang
yang kuberikan padamu
meski tidak sehebat matahari
untuk dunia

Panas Dalam,ITB,Bandung



Seharusnya jalan kita masih panjang, dan aku secara tiba-tiba berharap seandainya bisa memberikan dunia untuk ada di dalam pelukanmu.Pertanyaan-pertanyaan yang muncul tak ingin aku ucapkan kepadamu. Aku memendamnya. Tapi,Mengapa engkau menangis?

Hari tampak mendung. Kerumunan awan begitu pasti: menyusun jeruji di sekeliling matahari, mewarna langit dengan kelabu, merebut tahta paling atas dari cuaca. Demikian singkat dan cermat. Sementara dari pinggir sungai yang keruh kau begitu panjang mengeluhkan ribuan saja yang aku kirimkan untukmu. Sajak-sajak yang selalu ingin mengajakmu untuk makin dalam mengarungi gurun luas, lebih umumnya, menghadirkan sejumlah tantangan yang melelahkan. Kau memang lumayan takut menjadi lelah, terlebih jika sampai menjumpai aku yang lebih mirip mimpi buruk bagimu. Aku harus maklum bagaimanapun juga, lalu berjanji untuk selamanya berhenti mengirimimu sajak-sajak sampah ini.Itulah menurutmu.

Aku sendiri belum pernah sekalipun melihat surga, tapi aku selalu dapat melihat telaga keheningan di bola matamu. Aku kembali mengirimkan ke alamatmu sajak-sajak yang pecah di dalam kepala.. Sungguh, ini adalah karena janin keterpaksaan yang sangat dan pekat.

1 comment:

Anonymous said...

Roy gombal...
Cewek-cewek, berhati-hatilah sama ini cowok..
gombalnya itu loh.. Ga ku..ku..!

kabarnya lo jomblo ya roy?
Ditinggalin lagi?
kacian deh...