Setelah beberapa bulan menghilang, akhirnya proses kontemplasi tersebut selesai. Sekian lama coba melakukan intropeksi, membaca isyarat dari sang pencipta yang Maha Esa, maka Kepompong kehidupan itu melahirkan Gelembung Sabun yang berisi kehidupan - kehidupan yang lebih ringan dan sederhana untuk di jalani.
Terima Kasih kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya, Ibu dan Ayah yang mengajarkan aku menjadi seorang laki-laki, Adik-adikku, saudara-saudaraku, teman-temanku, mantan-mantan pacarku, langit yang luas ,Udara yang masih keluar dan masuk lewat paru-paru dan Negeri Indonesia yang amat aku cintai..
Merdeka!!
1 comment:
roy...
welcome back!
sudah selesai semua kan?
Post a Comment