Sunday, April 11, 2010

Garis- Garis Dan Peluru



Garis-garis dan Peluru
Sebuah catatan mengenang hari kelahiran, mengingat hari kematian.

Matahari berlari kecil menuju senja yang diburu oleh sisa anak-anak hujan di pantai ini. Tapak-tapak kaki yang tertinggal saling berkejaran membentuk titik-titik kecil dan bersatu menjadi garis, dan ini adalah sebuah kontemplasi saat dengan sadar sisa hidup tak bisa ditambah, sebuah catatan pada hari kelahiran.

Aku sudah berjalan sejauh ini, sementara aku sudah ditinggalkan oleh masa lalu. Ical yang sudah mendului, rekan muda yang mati muda, telah menyelesaikan tugasnya. Sebuah kehangatan yang dulu pernah begitu kental. Dan hari ini aku tulis namanya dengan sengaja. Menjadi semacam ornamen - ornamen pengikat dalam figura jiwa.

Aku sudah berjalan sejauh ini mengejar matahari yang berlari kecil. Aku yang memanggul doa menuju puncak bukit dan ingin menggelindingkannya untuk menggulung waktu. Jejak-jejak kakiku menjadi titik dan terkait menjadi garis-garis dalam spektrum hijau dan biru. Aku mengenangnya.. Semacam romantisme.Tapi garis-garis bukan penuntunku, mereka sempadanku.


Hari ini aku seperti duduk dibangku taman. Usia telah bertambah dan besok pasti tidak akan sama. Sebuah lampu yang tidak cukup terang menciptakan remang dalam ruang komtemplasi. Aku merasa seperti sebutir peluru kini, harus dengan keras menerjang apapun yang harus aku tembus dari arah aku ditembakkan, tanpa aku bisa mengubahnya, menahannya atau bersikap durhaka atas-NYA.

Tuhan,
Tunjukilah aku jalan-Mu yang lurus, untuk hari ini, esok dan semua lusa yang tersisa.....

No comments: